Sunday 18 May 2014

Semen Baturaja Menghilang Dari Pasaran


Semen produksi PT semen baturaja, Sumatera Selatan sejak sebulan terakhir menghilang dari pasaran, karena pihak pedagang bahan material tidak lagi menerima pasokan dari distributor.


"Kami sudah sejak sebulan terakhir tidak lagi menerima pasokan semen produksi PT semen baturaja merek Tiga Gajah, karena pasokan dari distributor dihentikan," kata Ucok, pemilik toko bahan material di kawasan Kelurahan 7 Ulu Palembang, Jumat.


Menurut dia, pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab pasokan semen yang pabriknya di Baturaja, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan itu.


"Yang jelas setelah pasokan semen baturaja dihentikan, kami terpaksa menerima pasokan semen produksi lain seperti Semen Padang, sehingga kebutuhan pelanggan tetap dapat dipenuhi," katanya.


Mengenai harga jual, menurut dia, khusus semen Padang dipatok Rp61 ribu per zak, padahal ketika pasokan semen normal harganya hanya kisaran Rp60 ribu per zak.


Pantauan Antara, sejumlah toko penyedia material bahan bangunan di wilayah Kota Palembang termasuk di Kota Baturaja, lokasi pabrik memang semen merek Tiga Gajah sedang kosong dan yang ada hanya semen Padang.


Semen produk dari luar, seperti Semen Padang, Tiga Roda dan Holcim, sejak sebulan terakhir menguasai pasaran baik di Baturaja, maupun di Kota Palembang.


"Khusus Pabrik Baturaja katanya tidak produksi, kalau beli semen baturaja yang diproduksi pabrik pengantonan di Lampung, harus ada tambahan biaya kirim," kata Hendra, pemilik toko material di Pasar Baru Baturaja.


Ia mengaku, terpaksa harus menjual dengan harga lebih tinggi.


Untuk semen baturaja yang diproduksi dari pabrik Lampung harga jual bisa mencapai Rp70 ribu per zak.


Padahal, kata Hendra, sebelumnya harga semen merek yang sama diproduksi pabrik di Baturaja harganya hanya Rp60 ribu per zak.


Sementara itu, harga semen produksi luar, seperti semen Padang, Holcim dan Tiga Roda harganya masih berkisar Rp60 ribu per zak.


Kepala Biro Umum PT semen baturaja Zulman Jamal ketika dikonfirmasi secara terpisah sebelumnya membenarkan sejak dua bulan terakhir PT Semen Baturaja melakukan perbaikan mesin.


"Setiap tahunnya memang ada program perbaikan mesin sehingga produksi terhenti selama 60 hari. Namun, biasanya perbaikan itu dilakukan di akhir tahun, akan tetapi, kali ini dilaksanakan di awal tahun sekalian dilakukan perbaikan rutin tahunan," kata Zulman.


Menurut dia, PT semen baturaja yang merupakan salah satu perusahaan BUMN ini kembali terus berbenah diri dan terhitung sejak 20 Maret 2014 melakukan salah satu kegiatan penggantian dan pemeliharaan shell kiln.


"Salah satu bagian penting dari mesin yaitu mesin pembakar matrial pembuat clinker. Perbaikan mesin ini tujuannya untuk lebih mengoptimalkan produksi semen perusahaan sehingga ke depan tidak ada trouble lagi," katanya.


Untuk menjaga kestabilan pasokan semen di wilayah pemasaran PT semen baturaja selama waktu pemeliharaan berlangsung, manajemen melakukan impor clinker atau bahan baku semen dari dalam maupun luar negeri.


Ia menambahkan bahwa pabrik PT semen baturaja terdapat dua tempat pengantongan, yakni di Kertapati (Palembang) dan Tarahan (Lampung).(ant/vaa)

No comments:

Post a Comment