Sunday 18 May 2014

Minyak Naik Didukung Harapan Permintaan Bensin Dan Krisis Ukraina


Harga minyak dunia bergerak sedikit lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi), karena pasar mendapat dukungan dari harapan permintaan bensin as menjelang musim mengemudi liburan musim panas dan krisis Ukraina yang sedang berlangsung.


Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni di New York Mercantile Exchange, ditutup pada 102,02 dolar AS per bare, naik 52 sen dari Kamis.


Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli naik 66 sen menjadi menetap di 109,75 dolar AS per barel di perdagangan London.


Harga minyak mendapatkan dukungan dari semakin dekatnya musim liburan musim panas yang dimulai dengan libur panjang akhir pekan 'Memorial Day' pada 24-26 Mei.


'musim mengemudi tepat di sekitar sudut Memorial Day dan kami memperkirakan peningkatan permintaan untuk bensin sepanjang musim panas ini,' kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.


Kilang-kilang mulai mengurangi periode pemeliharaan mereka dan bersiap untuk meningkatkan kegiatan mereka dalam beberapa hari ini, katanya.


Jumlah persediaan bensin AS turun 800.000 barel atau 0,4 persen, pada minggu lalu dan turun 0,1 persen dari setahun lalu, menurut Departemen Energi.


Untuk Tim Evans dari Citi Futures, harga minyak global menunjukkan 'beberapa ketahanan' dalam menghadapi laporan sentimen konsumen AS untuk Mei yang lebih lemah dari perkiraan dan lompatan kuat mengejutkan 13,2 persen pada data jumlah rumah baru untuk April.


Jumlah rumah baru milik pribadi pada April melonjak 13,2 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,072 juta unit, tertinggi sejak November.


Sementara izin mendirikan bangunan, merupakan ukuran dari pembangunan mendatang, naik 8,0 persen menjadi mendekati tingkat tertinggi hampir enam tahun pada 1,08 juta, kata Departemen Perdagangan AS, Jumat.


Data perumahan ini mengalahkan estimasi pasar. Para analis menganggapnya sebagai tanda-tanda membaiknya perekonomian AS dan itu mendukung permintaan minyak.


Pedagang juga terus mengawasi krisis Ukraina yang sedanng berlangsung. PBB pada Jumat memperingatkan suatu 'kemunduran yang mengkhawatirkan' hak asasi manusia di kawasan timur Ukraina, di mana pemerintah memerangi aksi perlawanan oleh separatis bersenjata pro-Rusia.


'Ketidakpastian politik di Ukraina terus mendominasi pasar minyak, memberikan dukungan lebih lanjut untuk harga minyak mentah,' kata analis Myrto Sokou di perusahaan pialang Sucden.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment