Sunday 18 May 2014

Sampah Dapat Jadi Pundi Rupiah

Anggota DPRD Kalimantan Timur Leliyanti Ilyas mengatakan banyaknya tumpukan benda tak terpakai maupun sampah seharusnya dapat dijadikan pundi rupiah atau tabungan keluarga.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah menjadi barang layak pakai atau bernilai jual tinggi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak memenuhi lingkungannya dengan tumpukan sampah, katanya di Samarinda, Rabu.

'Salah satu contoh untuk mengurangi volume sampah ialah dengan menggalakkan adanya bank sampah. Bank sampah dapat menjadi tabungan keluarga,' ujar Leli.

Dia mengatakan untuk membuat bank sampah tersebut tidaklah menggunakan cara yang sulit. Hanya dengan memilah-milah sampah kering maupun basah lalu dijual kepada RT di lingkungan setempat sebagai kompos atau pupuk organik. Dengan begitu akan menolong lingkungan serta dapat memperoleh nilai ekonomis yang cukup tinggi.

'Apabila hal tersebut dilakukan dengan cukup serius maka tentunya program Kaltim Green yang telah dicanangkan pemerintah bukanlah hal yang sulit terealisasi. Karena hal tersebut ke depannya banyak mendatangkan keuntungan bagi masyarakat maupun pemerintah,' kata Leli.

Leli mengimbau bagi para pengusaha setempat juga ikut berpartisipasi untuk menjaga lingkungan.

Sehingga masyarakat mengetahui bahwa selama ini perusahaan-perusahaan di Kaltim tidak hanya memberikan limbah-limbah yang membahayakan masyarakat, namun sebenarnya turut mendukung program Kaltim Green yang telah digalakkan oleh pemerintah, katanya.

'Apabila ada perusahaan yang mengekspos kegiatan peduli lingkungan, tentunya perusahaan-perusahaan lain akan ikut berlombadalam menjaga kebersihan,' kata Leli.

Dengan demikian masyarakat Kaltim dapat mencontohnya. Dapat dibayangkan bagaimana bersihnya provinsi ini apabila semua elemen masyarakat baik pemerintahan, perusahaan dan seluruh masyarakat berlomba-lomba untuk menjaga kebersihan lingkungan, ujar Leli.

Namun hal tersebut akan terlaksana apabila didukung oleh peran aktif pemerintah untuk terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengawasan ketat mengenai hal kebersihan ini. Bila pemerintah lalai dalam pengawasan, tentunya peraturan yang telah diterapkan hanya akan menjadi peraturan tidur, katanya.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment