Thursday 31 January 2013

Anggaran Rehabilitasi Irigasi Kulon Progo Minim

Anggaran pemeliharaan dan rehabilitasi saluran irigasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2013 minim karena hanya sebesar Rp5 miliar.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo, Eko Susanto, Rabu, mengatakan, anggaran pemilihaan dan rehabilitasi yang dialokasikan hanya Rp5 miliar yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp4 miliar dan APBD sebesar Rp1 miliar.

"Pertumbuhan sektor pertanian sebesar lima persen, namun anggaran pemeliharaan sedikit sekali. Pada 2012, anggaran pemiliharaan dan rehabilitasi hanya Rp3,1 miliar. Artinya pertumbuhan sektor pertanian tidak diimbangi sarana dan prasarana pengairan yang memadai," kata Eko.

Menurut Eko, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo masih memandang sebelah mata terkait pentingnya pemeliharaan dan rehabilitasi saluran irigasi. Saat ini, Pemkab Kulon Progo beranggapan bidang pengairan hanya bertugas untuk mengawasi air.

Padahal jauh dari itu, bidang pengairan membutuhkan manajemen perairan yang profesional didukung dengan saranana yang memadai menjadi kunci utama keberhasilan dari sektor pertanian.

"Bagaimana produksi pertanian mengalami peningkatan dan pertumbuhan, jika sarana pendukung seperti saluran irigasi tidak mendapatkan perhatian yang serius. Kami sangat berharap, ada penambahan alokasi anggaran untuk meningkatkan kualitas saluran irigasi dan memperbaiki manajen pengairan di Kulon Progo," kata Eko.

Eko mengatakan, anggaran ideal bidang pengairan berdasarkan potensi dan saluruan irigasi di Kulon Progo berkisar Rp13 miliar hingga Rp15 miliar per tahun. Selain itu, harus didukung sumber daya manusia yang memadai.

Saat ini, jumlah pegawai di Bidang Pengairan DPU Kulon Progo sebanyak 22 orang, dengan rincian lulusan sekokah dasar (SD) dan SMP sebanyak 11 orang, lulusan SMA tujuh orang, dua orang (D3), satu orang S1, dan satu orang S2.

"Program Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menggalakkan reformasi birokrasi dengan diimbangi SDM yang profesional. Tetapi kenyataannya, kami masih kekurangan tenaga yang memiliki kemampuan profesional. Kami sudah mengusulkan ke pemkab untuk menambah jumlah pegawai, namun tidak ada jawaban," kata dia.

Rencananya, kata EKo, bidang pengarian akan melakukan kegiatan rehabilitasi sebanyak sembilan titik dan pemeliharaan sebanyak 18 titik. Rehabilitasi saluran irigasi meliputi peningkatan pengelolaan irigasi partisipasif yang dipusatkan di Kecamatan Nanggulan, Pengasih dan Girimulyo.

Selain itu, bidang pengairan melakukan rehabilitasi dan pemeliharaan drainase dan gorong-gorong.

"Pada dasarnya banjir di Kulon Progo yang mengakibatkan ratusan hektare sawah terendam dikarenakan buruknya sistem drainase pengairan. Padahal, empat kecamatan seperti Panjatan, Galur, Temon dan Lendah merupakan pusat lumbung padinya Kulon Progo," kata dia. (ant/as)

PDAM Ambon Lakukan Pembenahan Jaringan Pipa

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ambon dalam waktu dekat akan melakukan pembenahaan jaringan pipa air bersih untuk menjawab kebutuhan pelanggan dan juga dalam rangka penambahan jaringan bagi para pelanggan baru.

"Kita akan melakukan pembenahan, sebab selain ada pipa jaringan yang sudah rusak ada juga penambahan pelanggan yang harus dilayani," kata Penjabat Direktur pdam ambon, A.Titalepta, di Ambon, Rabu.

Pembenahan yang harus dikerjakan yakni terhadap pipa jaringan yang tersebar didalam Kota Ambon melibatkan tiga kecamatan yang selama ini hanya menjadi beban.

Terutama pembayaran dilakukan bukan berdasarkan banyaknya air bersih yang digunakan sesuai dengan angka meteran tetapi juga beban ambodemen meteran tanpa mendapat suplai air bersih yang normal.

"Pokoknya presentase pipa jaringan banyak yang sudah harus diganti, sudah tidak bisa bertahan karena rusak termakan usia," ujarnya.

Apalagi pdam ambon, lanjutnya, sudah mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Ambon maupun Pemerintah Provinsi Maluku untuk melakukan pergantian pipa - pipa induk yang terpasang pada jaringan dalam Kota Ambon.

"Kalau sampai semua jaringan sudah difungsikan maka semua jaringan harus di tata ulang," ujarnya.

Selama ini, lanjutnya, banyak pelanggan yang hanya membayar beban meteran milik PDAM, kemudian dari 50 hingga 60 pelanggan yang tercatat hanya berkisar 20 pelanggan saja yang membayar karena banyak tidak berfungsi terutama jaringan pelanggan asal pengungsi pada saat konflik Kota Ambon beberapa tahun yang lalu.

"Akibatnya, pendapatan yang seharusnya mencapai Rp750 juta per bulan kini hanya mencapai Rp470 juta per bulan," ujarnya Dia menjelaskan, posisi jumlah pelanggan awalnya sebelum terjadi konflik kota Ambon tercatat sebanyak 13.000 pelanggan, sekarang hanya 9.000 saja, karena itu perlu pembenahan jaringan.

Titalepta menambahkan, jaringan air bersih yang ada di Kota Ambon bukan saja milik pdam ambon saja tapi juga ada jaringan air bersih milik swasta yakni Dream Sukses Airindo (DSA) yang melayani 8.000 pelanggan.

Terkait debit air yang ada di Kota Ambon, Titalepta mengatakan, masih bisa terlayani apalagi kalau masyarakat mendukung kegiatan penghijauan pada daerah - daerah serapan air maka pdam ambon masih bisa bertahan dengan kondisi yang ada sekarang ini. (ant/as)

Serangan Hama Keong Mas Meluas di Indramayu

Serangan hama keong mas kembali menyulitkan sejumlah petani daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sehingga mereka terpaksa membasmi dengan menggunakan insektisida.

"Serangan hama keong mas kembali mengganas di lahan sawah tadah hujan, hama tersebut cukup membayakan karena mengancam pertumbuhan tanaman padi," kata Rastim Robana salah seorang petani di Desa Soge Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.

Rastim mengemukakan akibat serangan hama keong, tanaman padi terancam gagal panen karena menghancurkan batang dan daun padi tersebut.

Ia menambahkan,musim tanam padi saat curah hujan tinggi perkembangan hama keong mas cepat, sehingga butuh perhatian petani untuk membasmi hama keong mas meski terpaksa gunakan obat kimia.

Sementara itu Kirno, petani lain menuturkan, hama keong mas cukup merepotkan petani Kabupaten Indramayu, tetapi sangat menguntungkan peternak bebek tradisional.

"keong mas biasanya dimanfaatkan oleh sejumlah peternak bebek tradisional sebagai pakan tambahan, selain mereka tidak perlu mengeluarkan biaya, hama tersebut mampu meningkatkan kualitas telor," katanya.

Ahmad, peternak bebek di Eretan Kabupaten Indramayu mengaku, keong mas membantu peternak, karena biasanya dimanfaatkan sebagai pakan tambahan ternak mereka.

Musim tanam penghujan peternak bebek tradisional, kata dia, bisa mencari keong mas karena melimpah, bagi petani merugikan, tetapi menguntungkan peternak Kabupaten Indramayu. (ant/as)

Kemenhub Diminta Selidiki Robohnya Dermaga Nun Baun Sabu

Anggota Komisi V DPR-RI Saleh Husen meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub), segera menurunkan tim, guna meneliti kualitas bangunan dermaga pelayaran rakyat (Pelra) Nun Baun Sabu Kupang senilai Rp19 miliar yang ambruk diterjang gelombang.

Penelitian terhadap kualitas bangunan ini penting dilakukan karena proyek yang didanai APBN 2012 itu masih dalam tahapan pemeliharaan tetapi roboh karena dihempas gelombang laut, kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Hanura itu, Rabu.

Dia mengemukakan hal itu ketika diminta tanggapan seputar robohnya dermaga pelayaran rakyat Nun Baun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang senilai Rp19 miliar yang baru saja dibangun pada tahun anggaran 2012, akibat dihantam gelombang laut saat wilayah itu dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir ini.

"Sebagai mitra kerja dengan Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian Pekerjaan Umum, kami minta segera ada tim ahli yang ditugaskan untuk meneliti kualitas bangunan itu, sebelum proyek pengerjaan proyek itu dilanjutkan," kata Husen asal daerah pemilihan NTT itu.

Menurut dia, apapun alasannya, kontraktor pelaksana harus dimintai pertanggungjawaban untuk menyelesaikan bangunan itu sesuai dengan perencanaan awal.

"Ya, memang sangat disayangkan karena dermaga yang sementara dalam tahap pembangunan roboh karena dihantam gelombang besar. Ini tentu harus menjadi tanggungjawab dari pelaksana untuk memperbaikinya karena proyek tersebut juga belum diserahkan kepada pemerintah," katanya.

Dia mengatakan, robohnya bangunan dermaga itu bisa disebabkan karena kualitas bangunan tidak sesuai dengan perencanaan awal.

"Kalau tidak sesuai dengan perencanaan awal, siapa yang harus bertanggungjawab. Apakah ini kelalaian kontraktor atau pengawas. Semua harus dimintai pertanggungjawaban," katanya.

Cara ini kata dia, agar pengerjaan kembali bangunan dermaga itu bisa disesuaikan dengan desain awal sehingga bangunan bisa bertahan dan bermanfaat jangka panjang untuk kepentingan para nelayan daerah itu. (ant/as)

Koperasi di Barito Utara Dapat Bantuan dari Pemerintah

Tiga koperasi di Kabupaten barito utara, Kalimantan Tengah mendapat bantuan sosial dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk meningkatkan perkembangan koperasi di daerah itu.

"Tiga koperasi ini akan mendapat bantuan antara lain pembangunan pasar, pentaaan pedagang kaki lima (PKL) dan pentaaan toko koperasi ritel modren UKm smart," kata Kepala Koperasi dan UMKM barito utara (Barut), Ledianto di Muara Teweh, Rabu.

Bantuan sosial untuk KUD Tunas Harapan Bukit Sawit Kecamatan Teweh Baru berupa pembangunan pasar tradisional, Koperasi Anisa Muara Teweh penataan PKL sesuai dengan rekomendasi Bupati barito utara yang berlokasi di Jalan Panglima Batur (pedagang buah dan lain-lain).

Sedangkan untuk Koperasi Wanita Wana Kencana bansos yang diberikan adalah dalam bentuk penataan toko koperasi ritel modern UKM Smart.

"Diharapkan melalui bantuan sosial dari pemerintah ini perkembangan koperasi di daerah ini berkembang dengan baik," kata didampingi Kepal Bidang Koperasi, Mastur.

Tujuan bansos pembangunan pasar bagi KUD Tunas Harapan Bukit Sawit tersebut adalah untuk memberikan sarana dan prasarana usaha yang layak bagi koperasi UMKM dan meningkatkan mutu produk dan akses pasar serta sarana pemasaran KUMKM.

Selain itu, menumbuhkan wira usaha baru dan memberikan lapangan pekerjaan sebagai sarana pembelajaran berkoperasi bagi masyarakat setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan PAD.

Bansos penataan sarana usaha PKL bertujuan untuk memberikan kepastian lokasi usaha bagi PKL, memberikan sarana usaha yang layak, bersih nyaman, indah bagi PKL dan sebagai sebagai sarana pembelajaran berkoperasi bagi masyarakat setempat.

"Program yang akan diberikan kepada tiga Koperasi itu didukung oleh Pemkab barito utara dalam hal ini Bupati barito utara, Achmad Yuliansyah dengan penetapan lahan dan kawasan pembangunan pasar tradisional melalui surat Nomor 62/DISKOP-UMKM/I/2013 tanggal 14 Januari 2013," jelas dia.

Selain itu juga ada rekomendasi penataan sarana usaha PKL Nomor 62/DISKOP-UMKM/I/2013 tanggal 14 Januari 2013. Dan rekomendasi UKM Mart Nomor 63/DISKOP-UMKM/I/2013 tanggal 14 Januari 2013.

"Dalam pelaksanaan program bantuan sosial dari Kementerian Koperasi dan UKM ini kepada koperasi yang akan menerima bantuan, pihaknya akan selalu melakukan koordinasi dengan dinas, instansi terkait," katanya. (ant/as)

Kemendag Inginkan Pengembangan Sektor Jasa Masuk RPJM

kementerian perdagangan (Kemendag) menginginkan pengembangan sektor jasa lebih terkoordinasi dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM).

"Langkah itu diharapkan menjadi payung agar pengembangan sektor jasa lebih terstruktur dan 'visionary'," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo di Jakarta, Rabu.

Menurut Iman, sektor jasa dinilai sejumlah pengamat sebagai tantangan masa depan, khususnya dalam menyambut Kemitraan Ekonomi Regional yang komprehensif (Regional Compehensive Economic Partnership/RCEP) guna meningkatkan hubungan ekonomi antara negara ASEAN dan enam mitra lainnya.

"Sektor barang pada 2018 mungkin sudah tidak ada. Kita mungkin justru harus fokus di sektor jasa," katanya.

Pemerintah, katanya, akan terus berupaya untuk menggeser sektor manufaktur ke sektor jasa.

Iman mengatakan pemerintah nantinya juga akan terus mendorong kinerja Tim Koordinasi Bidang Jasa (TKBJ) mengingat rendahnya perkembangan sektor jasa di Indonesia.

"Target kita tahun ini supaya kebijakan sektor jasa itu bisa lebih terkoordinasi di tingkat nasional," katanya.

RCEP adalah forum kemitraan ekonomi negara ASEAN bersama China, Jepang, India, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Tujuan RECP adalah untuk meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara tersebut melalui perluasan dan pendalaman kesepakatan perjanjian yang ada.

"Negosiasi tahap pertama itu akan saya gunakan untuk membawa semua pihak pada halaman yang sama. Kita minta agar kelompok kerja di sektor barang dan jasa mulai menegosiasikan modalitas, barang, dan jasanya seperti apa," katanya. (ant/as)

Harga Minyak Naik Moderat Didukung Keputusan Fed

harga minyak dunia naik moderat pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah federal reserve mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar untuk mendukung ekonomi AS, konsumen minyak mentah terbesar di dunia.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, menetap di 97,94 dolar AS per barel, naik 37 sen dari penutupan Selasa.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret naik 54 sen menjadi menetap pada 114,90 dolar AS per barel.

Pada Rabu pagi, WTI mencapai 98,24 dolar AS -- tingkat tertinggi sejak pertengahan September -- dan Brent mencapai 115,24 dolar AS -- harga tertinggi sejak pertengahan Oktober.

Kontrak acuan New York sempat jatuh ke wilayah negatif setelah publikasi laporan mingguan pemerintah tentang pasokan minyak AS, yang menunjukkan sebuah lompatan tak terduga dalam stok minyak mentah.

Departemen Energi mengatakan, persediaan minyak mentah meningkat 5,9 juta barel, dua kali lipat perkiraan, dalam pekan yang berakhir 25 Januari.

Minyak mentah "pulih kembali ke posisi hitam karena indeks dolar yang lebih lemah mendorong harga minyak naik," kata analis Briefing.com dalam sebuah catatan pasar.

Sebuah unit AS yang lebih lemah membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi para pembeli yang menggunakan mata uang kuat.

Sentimen membaik di akhir sesi, setelah federal reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. The Fed, seperti yang diperkirakan, mempertahankan suku bunga ultra-rendah dan program pembelian aset 85 miliar dolar AS pert bulan untuk mendukung pemulihan ekonomi AS. (ant/as)

Bogor Berpeluang Jadi Pusat Kerajinan Batik

kota bogor berpeluang menjadi pusat kerajinan batik yang baru, mengingat kota ini punya corak dan ragam khas yang diproduksi perajin, kata pemerhati industri batik Dr Ifan Haryanto.

"Ke depan dengan dukungan yang baik, produk batik kota bogor dapat dikembangkan sebagai pusat kerajinan batik, yang memiliki keunggulan komparatif, sekaligus kompetitif," kata doktor lulusan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Sekolah Pascasarjana IPB itu di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Ifan Haryanto yang juga anggota Kadin pusat ini mengatakan optimistis ke depan industri kerajinan batik dapat terus berkembang dengan baik.

"Bahkan, batik dapat dikembangkan sebagai sebagai destinasi wisata baru kebanggaan kota bogor," katanya.

Hal itu sangat beralasan, kata dia, karena setiap tahun kota bogor dikujungi rata-rata 3,3 juta orang wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Dikemukakannya bahwa tingginya angka kunjungan wisatawan ke Bogor, akan menjadi "bahan baku" sangat penting yang dapat mendorong kebangkitan batik sebagai industri kerajinan baru yang prospektif.

"Wisatawan dapat dijadikan pasar yang sangat potensial untuk pengembangan batik. Batik bisa dijadikan sebagai cenderamata dan oleh-oleh khas Bogor," katanya.

Ia menambahkan, potensi Bogor dapat dikembangkan sebagai kota batik, terlebih didukung dengan jarak yang sangat dekat dari Jakarta dan tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke kota ini.

"Sehingga hal itu dapat dijadikan sebagai faktor pendukung daya saing," katanya.

Terobosan baru Menurut dia, batik khas Bogor merupakan sebuah terobosan dan prestasi besar, karena tradisi kerajinan ini tidak ada sebelumnya.

Tradisi kerajinan batik khas kota bogor, sejauh yang diamati, mulai tumbuh sejak 2008, seiring dengan lahirnya kerajinan batik "Tradisiku", yang dipelopori Siswaya, dengan mengangkat corak dan motif khas Bogor.

Karena itu, kata dia, upaya tersebut tidak saja patut diapresiasi dan didukung semua pihak.

"Apa yang diprakarsai Pak Siswaya sebagai sebuah terobosan besar yang patut diapresiasi dan didukung semua pihak. Hal tersebut sebagai bentuk kecintaan dan komitmen terhadap kota bogor," katanya.

Karena itu, katanya, siapa pun yang memiliki kecintaan atau niat baik berkontribusi bagi kota bogor patut diapresiasi.

Begitu pula dengan Siswaya, yang telah dengan susah payah membangun tradisi baru kerajinan batik di Bengkel dan Galeri Batik "Tradisiku" di Jalan Jalak No 2, Tanahsareal, kota bogor patut didukung penuh, katanya.

Batik khas Bogor "Tradisiku" mengusung gambar rusa, Tugu Kujang, tapak kaki prasasti Batutulis, bunga bangkai, dan daun talas, sebagai motif.

"Ciri khas motif inilah yang membedakan batik Bogor dengan batik dari daerah lain," katanya.

Ifan Haryanto yakin kerajinan batik khas Bogor memiliki prospek yang sangat cerah.

Untuk itu, dirinya berkomitmen akan membantu kerajinan batik agar terus tumbuh dan menggeliat di kota bogor.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kerajinan batik "Tradisiku", ia bertekad akan sering mengenakan batik khas Bogor ini, baik dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di kota bogor maupun di luar kota atau bahkan di mancanegara.

"Saya merasa nyaman dan bangga mengenakan batik khas Bogor. Saya akan berusaha untuk sering mengenakannya," katanya.

Dirinya juga akan berupaya mengajak keluarga, kerabat, kolega, rekan usaha, kenalan, dan handai taulan untuk mengenakan batik khas Bogor.

Oleh karenanya, Ifan berjanji akan membantu agar kerajinan ini terus tumbuh dan menggeliat, menjadi "trademark" baru kebanggaan kota bogor. (ant/as)

Permintaan Kopi Bengkulu Masih Lesu

permintaan kopi biji asalan Bengkulu sepekan terkahir masih sepi, terutama dari pedagang besar di wilayah Lampung dan Sumsel.

Sedangkan pasokan petani setiap pekan tetap ada dan stok cukup, untuk pasokan coklat hingga pekan ini cukup banyak, kata kata Seorang pedagang pengumpul kopi di Kabupaten Kepahiang, Zurdinata, Kamis.

Akibatnya, harga beli pada tingkat petani yaitu bertahan Rp16.000 per kilogram dan harga coklat turun tipis menjadi Rp17.500 per kilogram.

Sebelumnya pasokan kakao dan biji kopi asalan dari petani turun drastis akibat pengaruh musim kemarau, namun saat ini kembali membaik karena cuaca mulai panas.

Ia mengatakan, pasokan coklat dari petani saat ini rata-rata antara 700-850 kilogram per hari, sedangkan sebelumnya dibawah itu termasuk jenis kopi biji asalan.

Sementara permintaan dua komoditas perkebunan itu hingga saat ini belum ada peningkatan akibat pengaruh pasar internasional, sehingga harga beli masih bertahan.

Untuk harga kopi kualitas baik pekan ini dibeli Rp16.000 dan biji coklat Rp18.000 per kilogram, mudah-mudahan memasuki 2013 harga komoditas perkebunan itu bisa naik.

Keluhan para petani kakao dan kopi selama ini mereka sebagian besar belum mendapatkan bibit kopi stek, bila kopi stek itu sudah dibudidayakan kepada seluruh petani kopi, maka produksi akan normal setiap bulan tak ubah seperti saat panen raya.

"Kami berharap pemerintah daerah setempat ke depan mengembangkan secara besar-besaran bibit kopi stek jenis rebosta, sehingga penghasilan petani akan meningkat," ujarnya.

Seorang petani kopi di Benuanggaling, Kepahiang Aristandi mengatakan, para petani kopi di beberapa sentra produksi di Provinsi Bengkulu saat ini tetap mengharapkan harga naik, untuk mendongkrak biaya keluarga.

"Kami pekan ini masih menjual kopi berkisar Rp15.000-Rp15.500, namun pekan ini beranjak naik menjadi Rp16.000 untuk biji kopi kualitas baik dan kopi kualtas sedang dan rendah Rp14.500-Rp15.000 per kilogram," katanya.

Kopi yang dijual saat ini sebagian besar stok hasil panen lalu, sedangkan hasil panen sela produksinya tidak seberapa dan tak cukup untuk memenuhi biaya perawatan kebun.

"Untung saja tanaman kopi petani daerah itu tidak menggunakan pupuk, sehingga biaya pemeliharaan tidak terlalu tinggi dan cukup dengan merumput dua kali dalam setahun," ujarnya.

Meskipun harga pada tingkat pedagang pengumpul tergolong rendah para petani di daerah itu tetap mempertahan tanaman kopi jenis rebosta, walau sudah masuk berbagai varitas kopi unggul di daerah itu, ujarnya. (ant/as)

Harga Cengkeh dan Kakao di Palu Naik

Harga cengkeh dan biji kakao kering di pasaran Kota Palu, sulawesi tengah mengalami kenaikkan dibanding sebelumnya.

Lembang (56), seorang petani di Palu, Kamis mengatakan harga cengkeh naik dari Rp101 ribu, kini menjadi Rp110 ribu per kilogram.

Sementara harga biji kakao kering yang sebelumnya bertahan pada kisaran Rp19 ribu per kilogram, kini menjadi Rp19.400.

Khusus harga kopra masih belum bergeser pada kisaran Rp3.400 per kilogram.

Kenaikkan harga kedua komoditas ekspor itu cukup mengembirakan bagi kalangan petani.

Hanya saja, kata petani yang memiliki areal kebun cengkeh di Kawasan Kebun Kopi, Kabupaten Parigi Moutong seluas satu hektare tersebut kenaikkan terjadi saat musim panen sudah berakhir.

"Jadi stok yang ada di petani saat ini tidak banyak," katanya.

Biji kakao produksi petani Sulteng yang dibeli para pedagang selama ini diekspor ke sejumlah negara di Asia, Amerika dan Eropa.

Sedangkan cengkeh selama ini diantarpulau pedagang ke Surabaya dan kopra dijual para pedagang ke Surabaya dan Bitung guna memenuhi kebutuhan pabrik setempat. (ant/as)

Infrastruktur Belum Memadai, Investasi di Bengkulu Terhambat

Infrastruktur yang belum memadai seperti sektor kelistrikan, air bersih, kondisi jalan dan pelabuhan, menjadi penghambat kran investasi ke Provinsi Bengkulu, kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah setempat, Iriansyah.

"Infrastruktur kita belum memungkinkan untuk menarik investasi sebesar-besarnya, karena ketersediaan tenaga listrik yang merupakan kebutuhan dasar masih belum memadai," katanya di Bengkulu, Kamis.

Menurutnya, untuk mengundang investor ke daerah itu, pemerintah daerah perlu menyiapkan perangkat penting yang menjadi kebutuhan dalam pengembangan investasi.

Ketersediaan tenaga listrik misalnya, sudah diupayakan dengan mewujudkan interkoneksi dari PLTA Musi di Kabupaten Kepahiang.

Namun, sampai hari ini belum terealisasi karena terkendala pembebasan lahan untuk pembangunan menara dan gardu induk.

"Jangankan untuk kebutuhan industri, memenuhi kebutuhan rumah tangga saja masih kesulitan," ujarnya.

Pada 2013 kata dia, Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan nilai investasi yang masuk ke daerah itu sebesar Rp2 triliun.

"Target nasional sekitar Rp350 triliun, dan Provinsi Bengkulu ditargetkan mendapat investasi Rp2 triliun, memang sangat kecil, karena infrastruktur yang belum memadai," tambahnya.

Awal tahun ini, investasi ke Bengkulu diawali dengan eksplorasi blok migas Bengkulu 1-Mentawai oleh PT Total E&P Indonesie pemenang lelang dan sudah menandatangani kontrak bagi hasil.

"Investasi tahap eksplorasi perusahaan yang berpusat di Paris, Prancis ini sebesar Rp400 miliar," katanya.

Iriansyah mengatakan, satu perusahaan asing lainnya sudah menjajaki investasi di Bengkulu yakni perusahaan asal Dubai yang berniat mengembangkan potensi batu gamping, bahan baku semen.

Perusahaan ini berencana menginvestasikan dana sebesar Rp2,7 triliun dengan lokasi kerja di Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Menurutnya, potensi investasi Provinsi Bengkulu yang ditawarkan ke investor diprioritaskan pada sektor hilir hasil bumi.

"Seperti pengolahan minyak sawit, karet dan hasil perkebunan lainnya, sektor hilir perlu investor," katanya.

Industri hilir bidang pertanian dan perikanan serta peternakan juga membutuhkan investor sehingga produk yang dihasilkan petani, nelayan dan peternak memiliki nilai tambah.

Sedangkan sektor tambang, Provinsi Bengkulu masih memiliki potensi seperti batu gamping untuk bahan baku semen dan pasir bijih besi. (ant/as)

Harga Lada Bengkulu Bergerak Naik

Perkembangan harga lada hitam dari petani di sentra produksi di Bengkulu pekan ini bergerak naik yaitu menjadi Rp48.000 dari sebelumnya Rp47.000 per kilogram.

Sedangkan permintaan dari distributor luar daerah pekan ini ada peningkatan, sedangkan stok cukup, kata seorang pedagang pengumpul kopi dan lada di Kabupaten Kepahiang, Zurdinata, Kamis.

Ia mengatakan, permintaan akan lada hitam asalan itu tetap dari distributor Lampung, Sumbar dan wilayah Sumsel, namun pekan ini masih sedikit ada peningkatan dari sebelumnya.

Akibat ada permintaan dari distributor luar Bengkulu itu, maka harga bergerak naik tipis Rp1.000 per kilogram dan diharapkan harga itu terus meningkat sesuai harapan petani.

"Kami selaku pedagang pengumpul tidak berani main spekulasi harga karena sangat tergantung pada perkembangan harga nasional," ujarnya.

Seorang petani lada di Kabupaten Kepahiang Ahmadi mengharapkan harga lada pada tingkat pedagang pengumpul naik, sehingga bisa menopang kebutuhan rumah tangga.

Meskipun pekan ini harga jual antara Rp47.500-Rp48.000 per kilogram, namun belum berimbang dengan harga bahan pokok yang cenderung ada kenaikan, terutama beras pada tingkat pengecer.

Ia mengatakan, harga bahan pokok di wilayah itu terutama beras, gula dan minyak goreng merangkak naik, sedangkan andalan untuk memenuhi kebutuhan itu salah satunya menjual lada.

Selama ini meskipun harga lada rendah, bisa didongkrak oleh komoditas kopi, namun sekarang harga hasil perkebunan tersebut rata-rata turun, ujarnya. (ant/as)

Bangka Barat Pasarkan Produk UKM ke Banyuasin

Pemkab bangka barat, Provinsi Bangka Belitung, pada tahun 2013 akan membuka peluang baru pemasaran berbagai produk usaha kecil dan menengah (UKM) ke Banyuasin, Sumatera Selatan, yang dinilai memiliki prospek menjanjikan.

"Tahun lalu kami sudah mencoba mengembangkan pemasaran di Palembang dan hasilnya cukup menggembirakan karena ada beberapa pelaku usaha yang sampai saat ini masih terus mendapatkan pesanan dari sana," kata Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten bangka barat, Abdullah Aidid di Muntok, Kamis.

Ia menjelaskan, program ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara dua daerah bertetangga yang dilakukan tahun lalu dalam upaya percepatan pembangunan berbagai sektor.

Aidid mengatakan, langkah promosi berbagai produk ukm yang dilakukan pada 2012 di Palembang yaitu dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran dan menggandeng toko-toko kuliner yang hasilnya cukup lumayan.

"Pada awalnya, kami bawa sample produk ukm dari bangka barat, setelah itu mereka melakukan transaksi sendiri antarpelaku usaha dan sampai sekarang masihj terus berlanjut," katanya.

Menurut dia, kerja sama dengan Penkab Banyuasin kemungkinan juga akan menerapkan pola serupa dengan apa yang sudah terjalin dengan Palembang, karena dinilai efektif untuk meningkatkan pemasaran produk ukm lokal.

Yang akan dijadikan prioritas dari kerja sama tersebut adalam menggandeng sebanyak-banyaknya toko yang bisa memasarkan produk ukm.

"Semakin banyak toko yang menjual produk ukm lokal akan semakin memperbesar peluang untuk laku, kalau hanya mengandalkan penjualan melalui pameran terbatas," kata dia.

Ia mengatakan, banyak produk ukm bangka barat yang bisa dijual di luar daerah dan berani bersaing dari produk lain, seperti kericu, pempek udang, terasi, kopi, kemplang, rusip, kerupuk ikan dan udang serta berbagai makanan berbahan ikan dan udang lainnya.

Ia menilai, berbagai produk secara kualitas tidak kalah dari produk luar daerah, yang masih menjadi kekurangan selama ini ada pada pengemasan.

"Untuk itu, kami sudah rencanakan untuk memfasilitasi pelaku UKM untuk mendapatkan kemasan plastik dan botol yang layak sehingga lebih menarik, selain itu kami juga mengupayakan agar produk-produk tersebut memiliki izin dinkes, BPOM dan kalau perlu sertifikat halal sekalian," katanya. (ant/as)

Lebak Fokus Kembangkan Durian Varietas Unggul

Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, memfokuskan pengembangan budi daya tanaman durian varietas unggul menjadi andalan ekonomi petani, sehubungan penghentian sementara 13 jenis produk hortikultura impor.

"Kami yakin petani Lebak ke depan bisa memasok durian ke supermarket-supermarket," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pendataan Ade Fahrulwadi di Rangkasbitung, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini Kabupaten Lebak merupakan sentra penghasil durian di Provinsi Banten.

Produksi durian mencapai 97.394 kuintal per tahun dari lahan seluas 7.714 hektare.

Sentra durian tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana.

"Kami terus meningkatkan produksi juga mengembangkan budi daya durian guna mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.

Menurut dia, musim panen durian setiap tahun di Kabupaten Lebak berlangsung pada Desember-April.

Biasanya, kata dia, pada bulan tersebut produksi buah durian melimpah.

Pihaknya mengembangkan durian unggul jenis varietas otong dan matahari karena harganya di pasaran relatif bagus.

durian unggul lokal itu sudah memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.

Saat ini, kata dia, durian otong dan matahari antara Rp100 sampai Rp200 ribu per buah.

"Dengan pengembangan durian ini tentunya bisa menjadikan produk unggulan daerah," katanya.

Ketua Kelompok Tani Sekarwangi Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Endi Sudirman mengatakan, pemeliharaan durian unggul jenis otong dan matahari begitu mudah dan tumbuh di lahan apapun.

Penanaman durian unggul itu harus terkena sinar matahari dengan jarak 10 X10 meter.

Produksi durian itu bisa dipanen antara usia tanam empat sampai lima tahun.

Setiap pohon jumlah buah antara 10-20 buah karena kualitas sangat bagus.

"Durian-durian itu memiliki keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya," katanya.

Berdasarkan pantauan pedagang buah durian Ciboleger kini memadati Jalan Gang Kibun, Multatuli, Hardiwingun, Sunankalijaga, dan Pasar Rangkasbitung.

Saat ini harga durian di pasaran antara Rp15.000 dan Rp40.000 per buah.

Bahkan, warga luar daerah datang ke Rangkasbitung untuk membeli durian Baduy dengan jumlah banyak.

Pasokan buah durian Ciboleger dipastikan bertahan hingga April 2013.

"Kami terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan durian itu," kata Bayi, seorang pedagang di Gang Kibun Rangkasbitung. (ant/as)

Maksimalkan Peternakan Ayam, Aceh Butuh Ketersediaan Jagung

Provinsi Aceh membutuhkan ketersediaan jagung yang cukup untuk memaksimalkan peternakan ayam dalam upaya mengurangi kebutuhan telur yang selama ini dipasok dari Sumatera Utara.

"Salah satu upaya memangkas pasokan telur dari Sumut adalah dengan ketersediaan pakan yakni dengan bahan baku utama jagung," kata salah seorang pengusaha ternak di kawasan Kabupaten Aceh Besar Husaini Ismail di Banda Aceh, Kamis.

Dijelaskannya, hampir 55 persen bahan baku pakan ternak merupakan dari jagung, sehingga kehadiran tanaman jagung akan memangkas biaya produksi yang tinggi, karena pakan dipasok dari provinsi tetangga.

Husaini menyebutkan dengan 125 ribu ekor ayam petelur yang ada di kawasan Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh membutuhkan sebanyak 2.000 ton jagung dengan produksi pertahun sekitar 3,5 ton/hektare.

"Artinya, untuk memenuhi pakan ternak yang ada saat ini butuh sekitar 500 sampai 600 hektare lahan jagung di Aceh," katanya.

Ia mengatakan dengan hadirnya petani jagung nantinya juga akan mampu menurunkan biaya produksi yang saat ini cukup tinggi karena masih berharap pasokan dari provinsi tetangga.

Husaini menambahkan, kebutuhan telur untuk Aceh saat ini sekitar satu juta butir/hari dengan asumsi 25 persen dari peternak yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu dan 75 persen dari Sumut.

Karena itu, kata dia, pihaknya berharap Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota lebih fokus untuk penanaman jagung dan menghadirkan investor pengolah pakan ternak.

"Kami yakin ketergantungan dari Sumut akan hilang seiring hadirnya industri pakan dan tumbuhnya usaha peternakan di Aceh," kata Husaini yang kini memiliki ayam petelur sekitar dua ribu ekor tersebut.

Ia juga menambahkan untuk memaksimalkan usaha peternakan ayam seorang pengusaha harus memperhatikan seperti kebersihan kandang, pembibitan, vaksin dan pemberian pakan cukup serta disiplin.

"Kami yakin dengan pola ini dan sikap ketekunan seorang peternak akan mampu mendulang kesuksesan di masa mendatang," demikian Husaini. (ant/as)

SPBU di Palu Kehabisan Stok Bensin

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Palu, Sulawesi Tengah, rata-rata kehabisan stok bensin, sementara pasokan belum juga tiba.

"Stok bensin sejak Rabu (30/1) malam sudah habis," kata Ratna, seorang petugas SPBU di bilangan Jln Kartini Palu Selatan,Kamis.

Ia mengatakan hingga kini belum mendapatkan pasokan dari Depot Pertamina setempat.

Sementara BBM jenis pertamax dan solar, stok masih cukup banyak. Hanya saja pemilik kendaraan kurang begitu berminat membeli pertamax.

Padahal jika dibandingkan sebenarnya pertamax lebih bagus untuk kendaraan bermotor. "Hanya saja memang harga pertamax lebih mahal ketimbang bensin," ujar Ratna.

Hal senada juga disampaikan Ati (28), petugas SPBU di Jalan Towua dan Budi, petugas SPBU di JalaDewi Sartika. Keduanya mengaku stok bensin habis.

Mereka berharap dalam waktu dekat sudah mendapatkan pasokan BBM khususnya bensin.

Sementara itu, para pengecer bensin di jalan-jalan di Kota Palu memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menaikan harga penjualan.

Harga eceran bensin yang sebelumnya hanya Rp5.000,00 per botol, kini naik menjadi Rp6.000,00 per botol.

Santoso, seorang warga menuturkan terpaksa membeli bensin kepada pengecer karena sudah keliling mencari di SPBU, semuanya habis.

"Seumur-umur saya tiga tahun di Palu baru kali ini membeli bensin di pengecer," katanya. (ant/as/img:google)

Produksi Perikanan Barut Capai 3.873,6 Ton

Produksi sektor perikanan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah selama tahun 2012 mencapai 3.873,6 ton atau meningkat dibanding sebelumnya sekitar 3.324 ton.

"Produksi ikan ini diperoleh melalui perikanan budidaya dan tangkapan baik di danau maupun Sungai Barito," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara (Barut), Iwan Fikri di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Iwan, untuk produksi perikanan budidaya mencapai 2.818,7 ton dari sebelumnya sebesar 2.290 ton, sedangkan produksi perikanan tangkap sebesar 1.054,9 ton dari sebelumnya 1.044,5 ton.

Meningkatnya produksi ikan berdampak pada konsumsi ikan sebanyak 34 kilogram per kapita per tahun dan pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor perikanan ini selama tahun 2012 sebesar Rp62,5 juta.

"Meningkatnya produksi ikan ini tentunya meningkatkan pendapatan nelayan, pembudi daya ikan dan pengolah ikan yang mencapai dua jutaan orang," kata Iwan.

Iwan mengatakan, pada tahun 2013 diharapkan berjalan secara sinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi sehingga dukungan akan lebih menguat.

Dengan potensi pengembangan kegiatan perikanan yang masih sangat besar, fokus program diarahkan untuk pencapaian peningkatan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan menjadi sebesar Rp2,1 juta/orang/bulan dan peningkatan jangkauan program untuk pemberdayaan pembudidaya pemula dan perempuan sebagai pengolah produk hasil perikanan.

"Peningkatan penyerapan tenaga kerja sektor perikanan diperkirakan 3.365 orang tahun 2012 menjadi 3.600 orang tahun 2013," kata dia.

Dia menjelaskan, ada sepuluh sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2013 yakni pertama, meningkatkan produksi perikanan budidaya menjadi 3200 ton yang meliputi produk budidaya kolam, karamba, mina padi dan jaring apung, meningkatkan produksi perikanan tangkap menjadi 1478,8 ton dan produksi hasil olahan menjadi 6,0 ton.

Selain itu meningkatkan produksi benih ikan menjadi 1,2 juta ekor dan yang ketiga, meningkatkan penyediaan ikan untuk konsumsi menjadi 35kg/kapita/tahun, keempat, meningkatkan jumlah pembudidaya ikan disentra budidaya kolam dan karamba sebesar 25 persen.

Untuk yang kelima, meningkatkan jangkauan wilayah operasi pengawasan perairan umum, meningkatkan kemampuan SDM kelompok pengawas perairan umum untuk 15 kelompok, enam, meningkatkan kualitas SDM meningkatkan fungsi penyuluh perikanan dan penyuluh swakarsa sebanyak 16 orang.

Sedangkan ketujuh menurunkan tindak illegal fishing, delapan, meningkatkan utilitas UPTD BBI menjadi 85 persen, sembilan, tersedianya data statistik dan informasi kelautan dan perikanan yang akurat dan tepat waktu dan yang terakhir kesepuluh, meningkatkan produk olahan berbahan baku ikan dan meningkatkan pemasaran.

"Dengan memaksimalkan seluruh dukungan dan potensi, SDM dan stakeholder yang ada, sasaran yang hendak kita capai akan sangat mudah direalisasikan untuk mendukung Tri Sukses Pembangunan Kabupaten Barut," ujar Iwan. (ant/as)

Pemkot Ternate Bangun Pelabuhan Pendaratan Ikan

pemkot ternate, Maluku Utara, berupaya meningkatkan potensi perikanan dengan membangun Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Pulau Batang Batang Dua, karena berdasarkan hasil studi kelayakan wilayah itu memiliki potensi perikanan yang layak.

"Dari hasil studi kelayakan wilayah, Pulau Batang Dua sangat layak dibangun dermaga PPI, guna mendukung aktivitas produksi perikanan di daerah ini," kata Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Kota Ternate, Ruslan Bian di Ternate, Kamis.

Ia mengatakan, hasil studi ini sudah sejak beberapa tahun terakhir, sehingga pada tahun ini, akan mengembangkan untuk membuat detail desain pelabuhannya, agar PPI Batang Dua di tahun 2013 ini dibangun.

Menurut dia, wilayah Batang Dua juga memiliki potensi perikan yang luar biasa terutama dibidang tangkap, ini dibuktikan dengan hampir 30 persen produksi perikanan Sulawesi itu merupakan hasil suplai dari Batang Dua.

"Kita kehilangan 30 persen produksi perikanan, kalau seperti itu suda pasti kita kehilangan PAD juga, sehingga itu harus dibangu satu PPI di Batang Dua, agar 30 persen produksi perikanan itu kembali ke kita," ungkapnya.

PPI di Batang Dua kalau dibangun, memiliki dampak positif yang luar biasa, selain memiliki dampak ekonomi, juga mempermudah akses para nelayan ke tempat pencarian ikan.

Ia mengatakan, kalau dari PPI Dufa-Duafa ke tempat pencarian ikan itu hampir enam sampai tujuh jam, kalau PPI Batang Dua suada dibangun itu ke tempat pencarian ikan ditempuh hanya satu jam.

Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya akan membawa draf usulan program DKP Kota Ternate ke Kementerian DKP, program yang diusulkan ke Kementerian DKP itu diantaranya perluasan Dermaga PPI Dufa-Dufa, Armada Tangkap, Pembuatan pabrik es, pembuatan air bersih di Hiri, Batang Dua, serta Moti.

" Karena ini sudah ada sinyal positif dari kementrian, jadi semoga usulan ini diakomodir oleh Kementrian," katanya.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Ternate, Asghar Saleh ketika dikonfirmasi mengaku, DPRD berharap agar pemkot ternate juga serius dalam melakukan berbagai upaya guna pemanfaatan PPI Dufa-Dufa dengan melakukan perluasan dermaga, untuk menampung armada kapal ikan di daerah ini.

"Upaya perluasan PPI Dufa-Dufa, juga ada upaya lain yang harus dikembangkan sekaligus mengusulkan penambahan armada kapal melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2013," katanya. (ant/as)

Investasi Industri Kertas Diharapkan Naik Delapan Persen

kementerian perindustrian mengharapkan industri kertas bisa menaikkan investasi hingga delapan persen pada tahun 2013.

"Untuk industri kertas, peningkatan investasi diharapkan antara enam sampai delapan persen," kata Direktur Jenderal Industri Agro, Benny Wachjudi, di Jakarta, Kamis.

Benny mengatakan, untuk industri kertas memang diharapkan meningkat, namun untuk pulp atau bubur kayu untuk pembuat kertas masih sulit untuk penambahan investasi.

"Untuk kertas memang bisa meningkat, namun untuk pulp sulit," kata Benny.

Benny menjelaskan, peningkatan investtasi industri kertas didorong oleh Indonesia yang memiliki pulp cukup banyak.

"Kita punya pulp dan itu bisa mendorong peningkatan, kita juga mengekspor pulp, dan saya lihat ekspor kertas cukup bagus di tengah-tengah isu anti dumping dan lain-lain," ujar Benny.

Benny menjelaskan, untuk industri kertas akan sedikit terganggu akibat pasokan energi, namun untuk pulp tidak banyak terganggu karena pada umumnya industri tersebut memakai batu bara.

Tahun 2012 lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari sampai dengan September 2012, ekspor kertas Indonesia ke Jepang naik 3,68 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 441,7 juta dolar AS menjadi 457,9 juta dolar AS.

Pertumbuhan tersebut terjadi di tengah tuduhan terhadap produsen kertas nasional yang dianggap menjual dengan harga lebih rendah ke Jepang daripada harga di Indonesia (dumping).

Dari seluruh impor kertas Jepang, pangsa kertas asal Indonesia mencapai 79,1 persen, sementara China, sebesar 17,1 persen, Thailand 1,6 persen dan Taiwan 1,4 persen. (ant/as)

Cuaca Pengaruhi Harga Telur Ayam

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat kondisi cuaca yang memburuk dalam beberapa hari terakhir memengaruhi harga telur ayam di Pulau Dewata.

"Harga telur naik akibat pasokan berkurang karena beberapa wilayah dilanda banjir," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi di Denpasar, Kamis.

Ia menyebutkan bahwa berdasarkan survei tim Disperindag di sejumlah pasar tradisional di Bali harga telur ayam ras saat ini mencapai Rp20.000 per kilogram. Padahal sepekan sebelumnya hanya Rp19.000 per kilogram.

Demikian halnya dengan telur ayam kampung yang dijual pedagang di sejumlah pasar tradisional seharga Rp22.000 per kilogram. Pekan lalu hanya Rp20.000 per kilogram.

"Harga bawang merah sempat mengalami kenaikan. Namun dalam dua hari terakhir sudah kembali turun," katanya.

Saat ini harga bawang merah di pasaran Rp20.000 per kilogram, sedangkan dua hari sebelumnya sempat menyentuh level Rp22.000.

"Kenaikan harga rempah-rempah dan sayuran lebih banyak disebabkan oleh menurunnya kapasitas produksi karena hujan di beberapa wilayah mengakibatkan tanaman petani banyak yang rusak," kata Kusumawathi.

Meskipun sempat mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 per kilogram, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Bali kini sudah turun ke angka Rp20.000.

Sementara itu, banjir di beberapa wilayah tidak sampai menyebabkan terhambatnya jalur distribusi beras dari Jawa ke Bali.

"Persediaan beras di Bali sejauh ini masih tetap aman, meskipun di beberapa wilayah dilanda banjir," katanya.

Harga beras dari berbagai jenis di Pulau Dewata sampai saat ini terpantau stabil dengan kisaran Rp8.600 hingga Rp9.000 per kilogram.

Investor Jepang Bangun Perkebunan Jarak di Sulteng

PT. Bio Greenland, sebuah perusahaan bio energi dari Jepang berinvestasi di bidang perkebunan jarak" href="http://www.ciputranews.com">perkebunan jarak kepyar di sulawesi tengah dengan menggandeng perusahaan lokal daerah itu.

President Directur Bio Greenland Takayasu Okamoto bersama Directur Plantation Bio Greenland Yasunobu Kaneko, Kamis siang mengunjungi langsung sejumlah perkebunan jarak kepyar yang sudah ditanami di sejumlah daerah kabupaten seperti Sigi dan Parigi Moutong.

Yasunobu bersama rombongan juga melakukan sosialisasi kepada sejumlah petani yang sudah bergerak di sektor perkebunan jarak" href="http://www.ciputranews.com">perkebunan jarak kepyar tersebut.

Bio Greenland menggandeng CV. Bulu Karama Membanguan untuk menjadi mitra bisnis biji jarak kepyar tersebut.

Yasunobu Kaneko bersama rombongan mengunjungi kantor pusat pemasangan dan pemasaran Bulu Karama Membangun di Kabupaten Sigi. Kedua pimpinan perusahaan tersebut sekaligus mematangkan rencana pengembangan bisnis biji jarak kepyar tersebut.

Direktur Utama Bulu Karama Membangun Joutje J.M Uloli di Palu mengatakan pengembangan perkebunan jarak" href="http://www.ciputranews.com">perkebunan jarak tersebut ditargetkan sebanyak 1.500 hektare tersebar di sejumlah kabupaten di sulawesi tengah.

Saat ini sudah terdapat 11 ribu hektare calon petani calon lahan (CPCL), 10 ribu hektare diantaranya sudah ditanami.

Joutje mengatakan perusahaannya menggandeng petani dengan sistem plasma sehingga kedua belah pihak saling mengutungkan.

"Kami yang menyediakan bibit, sementara petani menyediakan lahan. Kami juga yang akan membeli sesuai kontrak yang sudah kami sepakati," kata Joutje.

Sejumlah daerah yang sudah menanam adalah Sigi, Parigi Moutong, Tojo Unauna dan Kabupaten Poso.

"Kami memang belum mau membuka bisnis ini ke publik sebelum pimpinan perusahaan dari Jepang berkunjung ke Sulteng melihat langsung kondisi yang ada," katanya.

Joutje mengatakan dirinya berani bermitra dengan petani lokal karena perusahaan mitra bisnisnya sudah dipastikan menjadi pembeli biji jarak tersebut dan memiliki pabrik pengolahan di Indonesia.

Dia mengatakan diperkirakan dua hingga tiga bulan mendatang sebagian dari perkebunan jarak" href="http://www.ciputranews.com">perkebunan jarak kepyar tersebut akan dipanen.

"Tojo Unauna itu sudah siap panen 40 hektare dan sebagian di wilayah Napu, Poso juga sudah siap panen," katanya.

Satu hektare bisa menghasilkan biji jarak sebanyak lima ton.

Saat ini sebagian petani baru memanfaatkan lahan tumpang sari namun sebagian besar sudah monokultur.

Joutje mengatakan untuk tahap awal Bulu Karama Membangun akan mengirim biji jarak kepyar tersebut ke Nusa Tenggara Barat karena Bio Greenland baru membangun pabrik pengolahan di daerah itu.

"Untuk sementara perusahaan baru membangun pergudangan di Palu," katanya.

Sementara itu Yasunobu Kaneko mengatakan jika prospek biji jarak kepyar tersebut bagus dirinya akan membangun pabrik olahan di daerah ini.

Biji jarak kepyar sendiri merupakan bahan baku kosmestik dan minyak pelumas. (ant/as)

Bali Targetkan Investasi Rp22,2 Triliun

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan besarnya investasi di Pulau Dewata pada 2013 mencapai Rp22,2 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 7,01 persen.

"Target pertumbuhan ekonomi sebesar itu mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bali," kata Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekdaprov Bali, Gede Suarjana, di Denpasar, Kamis.

Ia menyampaikan besaran investasi yang ditargetkan tahun ini lebih besar dibandingkan jumlah investasi pada 2012 yang mencapai Rp18,84 triliun.

"Sumber investasi tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni dari sektor pemerintah, swasta dan rumah tangga, serta penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN)," ujarnya.

Ia menjelaskan, realisasi investasi 2012 sebesar Rp18,84 triliun, itu bersumber dari investasi pemerintah senilai Rp3,02 triliun, investasi swasta dan rumah tangga Rp9,44 triliun, serta investasi dari PMA dan PMDN sebesar Rp6,2 triliun.

"Pertumbuhan investasi tahun lalu telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi 5,51 persen. Sedangkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tahun ini, investasi juga harus dibarengi dengan peningkatan ekspor impor sekitar 15 persen," katanya.

Suarjana optimis target investasi pada 2013 dapat tercapai seiring dengan pelaksanaan proyek-proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Pihaknya tidak memungkiri walaupun di Bali terjadi peningkatan investasi dari tahun ke tahun, itu bukan berarti masalah kesejahteraan rakyat telah dapat diatasi semuanya.

"Di daerah kita masih ada pengangguran sebanyak 47.320 orang atau ekuivalen dengan 2,04 persen dari angkatan kerja. Begitu juga masih ada 160.950 orang yang masuk kategori rumah tangga miskin," katanya.

Berkaca dari realisasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali pada 2012, jelas dia, masih didominasi oleh sektor tersier 67,08 persen, sektor sekunder 15,93 persen dan sektor primer hanya 16,99 persen. (ant/as)

Pertamina Sumbar Sediakan Pertamax dalam Kemasan

PT. Pertamina wilayah pemasaran Sumatera Barat berupaya penerapan kebijakan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dimulai sesuai dengan amanat Peraturan Menteri (Permen) terhitung 1 Februari 2013, sehingga penyediaan pertamax dalam bentuk kemasan.

"Pertamax kemasan dalam jerigen isi 10 liter hanya untuk daerah-daerah yang SPBU belum siap infrastruktur tangki timbun bahan bakar khusus pertamax, hal ini diberlakukan sifatnya sementara," kata Sales Refresentatif (SR) BBM Pertamina Pemasaran Sumbar, Tony Pradana ketika dikonfirmasi di Padang, Kamis.

Ia mengungkapkan, langkah yang diterapkan pertamax kemasan khusus untuk melayani kendaraan dinas di Pembak Pasaman, Pasaman Barat dan Padang Panjang, agar tak menjadi kendala dalam pelaksanaan kebijakan baru tersebut.

BBM jenis pertamax kemasan dalam bentuk dirigen itu, isinya 10 liter dan minimal persedian pada SPBU yang ditetapkan 100 dirigen per harinya.

Jadi, tak ada kendala lagi dalam pelaksanaan kebijakan memakai BBM pertamax bagi kendaraan dinas pemerintah daerah, BUMN dan BUMD sesuai Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pengendalian BBM.

"Kini dari 102 unit SPBU yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumbar, sudah sebanyak 28 unit yang melayani BBM jenis pertamax. Kita menargetkan dalam tahun ini mencapai 35 unit SPBU di Sumbar telah melayani bahan bakar pertamax," katanya.

Kabupaten dan kota yang sudah ada outlet pertamax, meliputi 11 outlet di Kota Padang, empat unit di Agam, dua unit di Tanah Datar, dua unit di Limapuluh Kota dan dua unit di Dharmasraya.

Kemudian yang baru satu unit outlet pertamax terdapat di Kota Solok, Sawahlunto, Bukittinggi, dan Kabupaten Solok, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Sijunjung serta Pasaman, Payakumbun.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, Pemprov Sumbar sudah siap memulai pemakaian BBM jenis pertamax awal Februari 2013, karena sudah dialokasikan anggaran di APBD sesuai harga bahan bakar tersebut.

Mudah-mudahan kabupaten dan kota juga telah mengalokasikan anggaran bahan bakar operasional dinas sesuai dengan harga satuan pertamax, sehingga tak ada kendala penerapan kebijakan baru tersebut.

Dalam kegiatan sosialisasi yang dibuka Gubernur Irwan Prayitno itu, dihadiri pihak manajemen Pertamina Pemasaran Sumbar, jajaran SKPD tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Sumbar, terungkap ada daerah yang belum mengalokasikan anggaran untuk BBM jenis pertamax, tapi masih mengacu pada harga satuan premiun.

Dalam pertemuan pekan lalu itu, Kepala Dinas ESDM Dharmasraya Palawasita menyampaikan pihaknya belum mengalokasikan karena kebijakan keluar setelah ditetapkan APBD.

Kondisi itu, tentu akan menjadi kendala dalam penganggaran untuk bahan bakar minyak mobil dinas, bahkan kalau dipaksakan dengan anggaran yang satuan harga premiun tentu tidak mencukupi sampai satu tahun.

Oleh karena itu, diminta perlu ada pertimbangan untuk dimulainya pelaksanaan penerapan kebijakan itu, sehingga daerah tak menghadapi kendala.

Hal senada juga disampaikan Kabiro Perekonomian Kota Bukittinggi, pihaknya belum mengalokasikan dalam APBD untuk BBM dinas sesuai satuan harga pertamax.

Kepala Dinas ESDM Solok Selatan, Yunian Efi menambahkan, bagi daerah yang sampai sekarang belum tersedia di SPBU outlet-outlet khusus pertamax, tentu menjadi kendala dalam penerapan kebijakan tersebut.

Jadi, perlu ada jaminan dari pihak Pertamina dalam waktu yang tinggal beberapa hari menjelang masuk Pebruari 2013, bahwa sudah ada outlet pertamax.

Kemudian, tambah dia, wilayah yang luas dengan jarak SPBU cukup jauh bagaimana secara teknis dipersiapkan pihak Pertamina untuk menyediakan bahan bakar tersebut.

Dalam Permen Nomor 1 Tahun 2013 dinyatakan pada pasal 4 ayat (a) poin 2, bahwa Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Sumbar, Riau, Kepri, Sumut, Aceh terhitung 1 Pebruari 2013 dilarang menggunakan jenis BBM tertentu berupa bensin/premiun (Gasoline) RON 88. (ant/as)

Pasokan Ikan Asin ke Palembang Lancar

Pasokan beberapa jenis ikan asin yang didatangkan pedagang pengumpul ke pasaran di Palembang, hingga saat ini lancar dan jumlahnya dapat dipenuhi sesuai kebutuhan.

Pasokan beberapa jenis ikan asin itu didatangkan dari Sungsang, Kabupaten Musibanyuasin, Sumatera Selatan atau daerah perairan dekat dengan Selat Bangka, kata Rusdi, pedagang di pasar tradisional Kelurahan 10 Ulu Palembang, Kamis.

Menurut dia, ikan asin yang didatangkan pedagang pengumpul dari daerah Sungsang itu, ternyata banyak peminatnya, khususnya para pedagang pengecer asal beberapa pasar tradisional di Kota Palembang termasuk yang datang dari luar kota.

Ia mengatakan, pasokan ikan asin dari daerah Sungsang itu telah lama berlangsung di Palembang, di samping itu ada juga didatangkan dari Lampung.

Aneka ikan asin dari Sungsang atau di bagian hilir Sungai Musi itu antara lain jenis ikan teri, baung laut, sepat dan ikan asin bulu ayam.

Mengenai harga jual, tergantung kualitas ikan asin seperti teri kualitas sedang Rp42 ribu per kilogram, ikan teri kualitas bagus Rp55 ribu per kg, baung laut Rp26 ribu per kg dan ikan asin sepat Rp28 ribu per kg.

Khusus pedagang pengumpul di pasar tradisional Kelurahan 10 Ulu, terdapat belasan pedagang yang masing-masing menyediakan stok aneka ikan asin dalam jumlah cukup banyak.

Sedangkan calon pembeli, kata dia, selain pedagang pengecer dari sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, juga banyak asal luar kota seperti pedagang di Kota Prabumulih, Banyuasin, Indralaya, dan Kayuagung bahkan dari Kota Baturaja, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Para pedagang pengecer tersebut, biasanya membeli dalam jumlah cukup banyak, karena untuk dijual kembali ke pelanggan.

Sementara, pantauan Antara di pasar tradisional Kelurahan 10 Ulu terdapat belasan pedagang pengumpul khusus menyediakan aneka ikan asin.

Demikian pula halnya dengan calon pembeli cukup ramai, para pedagang pengumpul masing-masing sibuk melayani calon pembeli atau pelanggan mereka. (ant/as)

Di Tengah Sanksi, Ekspor Minyak Iran Cetak Rekor

Ekspor minyak mentah Iran pada Desember naik sampai level tertinggi sejak Uni Eropa memberlakukan sanksi pada negara tersebut pada Juli tahun lalu.

Para analis dan sumber dari perusahaan pengiriman mengatakan, tingginya permintaan China dan pembelian kapal-kapal tanker baru membuat negara anggota OPEC itu dapat mengelakkan sanksi.

Menurut sumber dari dua perusahaan dan data yang dihimpun oleh Reuters, ekspor Iran naik menjadi 1,4 juta barel per hari (bpd) pada Desember lalu.

Sebelumnya, sanksi dari Uni Eropa sempat membuat ekspor minyak mentah Iran turun drastis sampai 50 persen pada 2012 dari 2,2 juta bpd pada akhir 2011. Hal itu juga berakibat negara itu kehilangan banyak pendapatan dan membuat mata uang Iran jatuh.

Namun permintaan yang besar dan terus menerus dari China dan negara lain seperti India dan Jepang, serta pembelian beberapa kapal tanker baru, membuat Republik itu secara tidak terduga mendapatkan kenaikan devisa pada akhir tahun lalu.

Amerika Serikat dan Uni Eropa berharap tekanan ekonomi dapat memaksa Iran mempertimbangkan kekhawatiran internasional mengenai program nuklirnya.

Salar Moladi, analis pasar minyak dan konsultan gas FGE, memperkirakan Iran telah mengirim lebih dari 1,4 juta bpd minyak mentah pada Desember.

Moradi memperkirakan angka tersebut akan turun sedikir pada level antara 1,1 sampai 1,3 juta bpd pada kuartal pertama 2013 dan dapat membuat Iran menerima devisa sekitar 4,7 miliar dolar berdasarkan harga Brent pada Desember.

Meskipun turun, jumlah tersebut masih lebih baik dibanding ekspor minyak mentah Iran yang mencapai level terendah pada September yang hanya 900.000 bpd.

"Iran telah membeli beberapa kapal tanker dari China dan sekarang bisa melakukan pengiriman lebih banyak," kata Moradi kepada Reuters.

Data dari China menunjukkan bahwa negara itu membeli 593.400 bpd minyak mentah Iran pada Desember. Jumlah itu merupakan yang kedua tertinggi pada 2012.

Sebelumnya, Iran kesulitan untuk memenuhi jadwal pengiriman karena Uni Eropa melarang perusahaan dari negara anggotanya memberi asuransi pada kapal tanker yang membawa minyak dari Iran.

Amerika Serikat sendiri kesulitan untuk melarang China mengimpor minyak mentah Iran.

Elena McGovern, analis gas dan minyak dari Business Monitor International mengatakan, "Jika Amerika Serikat melarang China mengimpor dari Iran, maka akibatnya akan terlalu buruk bagi hubungan bilateral kedua negara." "Saya juga akan sangat terkejut jika Obama meminta China menghentikan impor itu," kata dia. (ant/as)

Nelayan Padang Minta Bantuan Modal

Para nelayan di Kota Padang meminta pemerintah daerah memberikan bantuan untuk meringankan biaya operasional saat melaut.

Ketua Kerukunan Nelayan Kapal Ikan (KNKI) Kota Padang Awaludin Yahya di Padang, Kamis, mengatakan pihaknya telah mengajukan permintaan bantuan modal kepada pemerintah daerah, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.

"Yang paling kami butuhkan saat ini adalah modal malaut sebanyak Rp20 juta hingga Rp25 juta untuk dua kali melaut," kata dia.

Dia menyebutkan, pada 2012 kelompok nelayan Kota Padang mendapatkan bantuan Rp100 juta dari pemerintah pusat, tetapi belum sepenuhnya meringankan biaya operasional nelayan.

Bantuan tersebut dibagikan kepada ratusan nelayan dan pembayarannya dilakukan bertahap. Kendalanya, lanjut dia, para nelayan sering menunggak karena mereka tidak bisa melaut akibat cuaca buruk.

"Keterlambatan pembayaran ini menyebabkan kas kelompok sering kosong," katanya.

Dia mengatakan, pengelola kelompok tidak akan memberi sanksi dan tetap memberi waktu untuk membayar. Pinjaman itu dibayarkan kembali sebanyak Rp25 ribu per minggu tanpa bunga hingga nalayan bisa melunasinya.

"Jika nelayan rutin melaut, maka pinjaman ini bisa teratur mereka bayarkan dan kas kelompok tidak akan kosong," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Padang Zalbadri mengatakan, bantuan untuk para nelayan telah diusahakan, namun perlu melewati beberapa prosedur terlebih dahulu.

"Bantuan itu tentunya harus diajukan ke pusat, dan masih dalam proses. Diharapkan tahun ini ada penambahan bantuan permodalan untuk nelayan di Kota Padang," katanya. (ant/as)

Setelah Tiga Hari Naik, Harga Minyak AS Turun

harga minyak AS turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah tiga hari berturut-turut naik, sebagian dirugikan oleh berlanjutnya masalah pada jaringan pipa Seaway.

Namun untuk perdagangan selama sebulan, minyak AS menutup Januari dengan keuntungan mantap lebih dari lima dolar AS per barel.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, kehilangan 45 sen dari Rabu menjadi menetap di 97,49 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret naik 55 sen per barel menjadi 115,55 dolar AS.

Masalah pada jaringan pipa Seaway yang menghubungkan terminal minyak Cushing, Oklahoma, ke pantai Texas, aliran keluarnya telah tertahan dari depot Cushing sekalipun produksi mengalir masuk, menurut analis pasar minyak Andy Lipow.

harga minyak secara keseluruhan tetap cukup kuat, meskipun rilis data AS pada Rabu menunjukkan ekonominya mengalami kontraksi 0,1 persen pada kuartal keempat tahun lalu.

Komentar dari Federal Reserve bahwa kontraksi tersebut karena faktor-faktor "sementara", muncul meyakinkan pasar bahwa pertumbuhan ekonomi AS tetap kuat, sekalipun tidak luar biasa. (ant/as)

Aksi Profit Taking, Harga Emas Turun

harga emas berjangka di divisi COMEX new york Mercantile Exchange (NYMEX) jatuh pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena aksi ambil untung setelah naik dua hari berturut-turut.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 19,6 dolar AS, atau 1,17 persen, menjadi menetap di 1.662 dolar AS per ons.

Untuk Januari, harga emas turun 0,8 persen, menandai kerugian keempat bulan berturut-turut Data ekonomi AS yang dirilis pada Kamis bervariasi: Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan klaim pengangguran awal naik 38.000 menjadi 368.000 disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 26 Januari, tingkat tertinggi dalam satu bulan dan kenaikan terbesar sejak pekan setelah Badai Super Sandy.

Sementara Departemen Perdagangan mengatakan, pendapatan pribadi naik 2,6 persen disesuaikan secara musiman pada Desember, berkat kenaikan 34,3 persen dalam pendapatan dividen pribadi pada Desember, laju tercepat dalam delapan tahun, sementara belanja konsumen naik 0,2 persen, sejalan dengan ekspektasi pasar.

Terlebih lagi, indeks pembelian manajer (PMI) Chicago naik menjadi 55,6 persen pada Januari, kinerja terbaik dalam sembilan bulan.

Analis pasar tidak memperkirakan harga emas naik dalam waktu dekat.

Perak untuk pengiriman Maret turun 82,6 sen, atau 2,57 persen, menjadi ditutup pada 31,351 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman April kehilangan 13,9 dolar AS atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 1,675.4 dolar AS per ons. (ant/as)

Harga Rempah di Yogyakarta Stabil

harga rempah-rempah di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta, Jumat, relatif stabil, karena persediaan mampu memenuhi permintaan.

"Selama ini pasokan tidak ada hambatan dan barang selalu tersedia di pasar, sehingga harga rempah-rempah tidak mengalami perubahan," kata pedagang di Pasar Demangan Yogyakarta, Mulyadi.

Menurut dia, harga lada masih tetap Rp61.000 per kilogram, ketumbar Rp38.000 per kilogram, pala Rp37.000 per kilogram, dan jahe Rp45.500 per kilogram.

"Persediaan rempah-rempah di pasar melimpah sehingga konsumen mudah untuk mendapatkannya. Kondisi itu menyebabkan harga tidak berubah sejak beberapa hari lalu," kata Mulyadi.

Pedagang di Pasar Sentul Yogyakarta Sulastri mengatakan selama ini pasokan rempah-rempah lancar dan permintaan konsumen normal sehingga harga relatif stabil.

"Permintaan masyarakat terhadap rempah-rempah tidak ada peningkatan sehingga harga komoditas tersebut masih bertahan di kisaran yang sama dengan beberapa hari lalu," katanya.

Ia mengatakan harga lada saat ini masih tetap Rp60.000 per kilogram, ketumbar Rp38.500 per kilogram, pala Rp36.500 per kilogram, dan jahe Rp45.000 per kilogram.

Selama ini, menurut dia, pasokan rempah-rempah tidak ada hambatan sehingga barang selalu tersedia di pasar. Permintaan konsumen terhadap komoditas itu juga normal.

"harga rempah-rempah masih bertahan karena barang yang tersedia di pasar mencukupi untuk memenuhi permintaan konsumen," kata Sulastri. (ant/as)

Petani Lebak Kembangkan Durian Matahari

Petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengembangkan buah durian varietas matahari guna mendorong produk unggulan lokal yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

"durian matahari merupakan jenis unggul dan dipastikan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Rangkasbitung, Jumat.

Dede menyebutkan saat ini kawasan pengembangan buah durian tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Bojongmanik, Cirinten, Muncang, dan Gunungkencana.

Selama ini, kata dia, produksi durian Kabupaten Lebak terbesar di Provinsi Banten mencapai 97.394 kuintal per tahun.

Jika musim panen pada Desember-Maret, durian membanjiri pasar Rangkasbitung, selain itu juga dipasok ke Tangerang dan Jakarta.

Namun, pihaknya mengembangkan budi daya durian matahari guna mendorong produksi unggulan daerah dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Saat ini, kata dia, harga durian matahari di pasaran antara Rp100-150 ribu per buah.

"Produksi tanaman durian matahari bisa dipanen antara empat sampai lima tahun," katanya.

Menurut dia, durian matahari itu merupakan produk unggulan lokal dan memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.

Pengembangan tanaman hortikultura tersebut bisa dijadikan agrowisata dengan harapan banyak warga luar daerah datang ke daerah itu untuk menikmati durian.

Ia mengatakan durian matahari yang dikembangkan petani setempat memiliki keunggulan tersendiri, antara lain rasanya manis, buahnya tebal tanpa biji, dan juga beraroma.

"Saya yakin durian matahari bisa meningkatkan pendapatan ekonomi petani," katanya.

Ketua Kelompok Tani Desa Sekarwangi Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Endi Sudirman, mengaku selama ini buah durian matahari menjadikan produk unggulan lokal yang bisa meningkatkan pendapatan ekonomi petani.

Buah unggulan daerah tersebut, katanya, bisa dipasok ke berbagai toko modern.

Ia mengatakn setiap pohon durian matahari menghasilkan sekitar 10-20 buah dengan kualitas sangat bagus.

Jarak antartanaman 10X10 meter, sehingga banyak terkena sinar matahari.

"Buah durian matahari ini tanpa biji sehingga banyak permintaan dari masyarakat," kata Endi. (ant/as)