Thursday 31 January 2013

Anggaran Rehabilitasi Irigasi Kulon Progo Minim

Anggaran pemeliharaan dan rehabilitasi saluran irigasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2013 minim karena hanya sebesar Rp5 miliar.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo, Eko Susanto, Rabu, mengatakan, anggaran pemilihaan dan rehabilitasi yang dialokasikan hanya Rp5 miliar yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp4 miliar dan APBD sebesar Rp1 miliar.

"Pertumbuhan sektor pertanian sebesar lima persen, namun anggaran pemeliharaan sedikit sekali. Pada 2012, anggaran pemiliharaan dan rehabilitasi hanya Rp3,1 miliar. Artinya pertumbuhan sektor pertanian tidak diimbangi sarana dan prasarana pengairan yang memadai," kata Eko.

Menurut Eko, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo masih memandang sebelah mata terkait pentingnya pemeliharaan dan rehabilitasi saluran irigasi. Saat ini, Pemkab Kulon Progo beranggapan bidang pengairan hanya bertugas untuk mengawasi air.

Padahal jauh dari itu, bidang pengairan membutuhkan manajemen perairan yang profesional didukung dengan saranana yang memadai menjadi kunci utama keberhasilan dari sektor pertanian.

"Bagaimana produksi pertanian mengalami peningkatan dan pertumbuhan, jika sarana pendukung seperti saluran irigasi tidak mendapatkan perhatian yang serius. Kami sangat berharap, ada penambahan alokasi anggaran untuk meningkatkan kualitas saluran irigasi dan memperbaiki manajen pengairan di Kulon Progo," kata Eko.

Eko mengatakan, anggaran ideal bidang pengairan berdasarkan potensi dan saluruan irigasi di Kulon Progo berkisar Rp13 miliar hingga Rp15 miliar per tahun. Selain itu, harus didukung sumber daya manusia yang memadai.

Saat ini, jumlah pegawai di Bidang Pengairan DPU Kulon Progo sebanyak 22 orang, dengan rincian lulusan sekokah dasar (SD) dan SMP sebanyak 11 orang, lulusan SMA tujuh orang, dua orang (D3), satu orang S1, dan satu orang S2.

"Program Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menggalakkan reformasi birokrasi dengan diimbangi SDM yang profesional. Tetapi kenyataannya, kami masih kekurangan tenaga yang memiliki kemampuan profesional. Kami sudah mengusulkan ke pemkab untuk menambah jumlah pegawai, namun tidak ada jawaban," kata dia.

Rencananya, kata EKo, bidang pengarian akan melakukan kegiatan rehabilitasi sebanyak sembilan titik dan pemeliharaan sebanyak 18 titik. Rehabilitasi saluran irigasi meliputi peningkatan pengelolaan irigasi partisipasif yang dipusatkan di Kecamatan Nanggulan, Pengasih dan Girimulyo.

Selain itu, bidang pengairan melakukan rehabilitasi dan pemeliharaan drainase dan gorong-gorong.

"Pada dasarnya banjir di Kulon Progo yang mengakibatkan ratusan hektare sawah terendam dikarenakan buruknya sistem drainase pengairan. Padahal, empat kecamatan seperti Panjatan, Galur, Temon dan Lendah merupakan pusat lumbung padinya Kulon Progo," kata dia. (ant/as)

No comments:

Post a Comment